RESUME
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
BAB 9
THE MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM
Disusun oleh :
Bella Aghista Anggraini (1410209418)
Rochmana Malika Ismaya (1410209086)
Karizha Anindita (1410209307)
Selvi Andriani (1310208222)
6-SM7
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
INDONESIA SURABAYA
(STIESIA SURABAYA)
2016
BAB 9
PENGENALAN
PADA MANAJEMEN INFORMASI
Informasi
merupakan salah satu sumber dasar yang ada bagi para manager dan memiliki
nilai. Informasi mempunyai nilai karena informasi akan memberikan sumber yang
nyata dan akan lebih berperan bila suatu perusahaan kemudian bertambah besar.
1.1. Pentingnya
Manajemen Informasi dalam Perusahaan
Manajemen informasi sebagai suatu sumber mempunyai
pola yang sama. Manajer bertanggung jawab untuk mengumpulkan data mentah dan
memprosesnya menjadi informasi yang dapat digunakan. Ia harus memastikan bahwa
orang yang ada dalam perusahaan akan dapat menerima informasi dengan bentuk
yang tepat, pada saat yang tepat pula, sehingga informasi tersebut dapat
digunakan untuk mendukung proses manajemen. Yang terakhir, manajer harus
membuang informasi yang kuno, tidak lengkap, dan salah, dan menggantinya dengan
informasi yang dapat digunakan. Semua aktifitas ini disebut manajemen informasi
atau Information Management.
a. Meningkatnya
kekompleksan tugas manajemen
Manajemen selalu merupakan tugas yang sulit, bahkan
sekarang ini ia lebih sulit dibandingkan sebelumnya. Semua perusahaan yang
termasuk dalam ekonomi internasional, teknologi bisnisnya akan menjadi lebih
kompleks, kerangka watu untuk menetapkan keputusan juga makin rumit, dan
terdapat pula tekanan baik dari pesaing dan masyarakat.
b. Keberadaan
alat untuk memecahkan persoalan
Sementara tugas manajer menjadi lebih kompleks, ada
usaha untuk meningkatkan efektifitas dalam pemecahan masalah. Kesemuanya ini
terpusat pada teknik kwantitatif dan peralatan elektronik, seperti computer.
Selama tahun 1950-an, metematika tingkat lanjut digunakan untuk memecahkan
masalah bisnis, biasanya dalam bidang manufaktur. Usaha awal ini disebut Operation Research (OR).
Selama tahun 1960-an, istilah management science dikenal sebagai metode
kwantitatif yang diterapkan dalam skala luas, misalnya dalam bidang keuangan
dan marketing. Bertambahnya popularitas komputer pada akhir tahun 1960-an dan
1970-an menyebabkan adanya usaha untuk memanfaatkan peralatan elektronik ini
untuk penghitungan matematika. Sekarang, manajer dapat mengakses komputer
sentral dari terminal seperti mesin ketik. Di beberapa perusahaan, para manajer
mempunyai mikrokomputer sendiri atau micros. Biasanya, micros ini di sambungkan
ke komputer sentral untuk membentuk jaringan pemecahan masalah yang
terpadu.
1.2. Peranan
Manajer dalam Pengelolaan Manajemen Informasi
Manajer adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk
mengarahkan penggunaan segala jenis sumber. Sumber tersebut dapat berupa uang, peralatan,
uang, bahkan informasi.
a.
Keterampilan Manajemen
Ada banyak keterampilan yang bias disebutkan yang
harus dipunyai oleh seorang manajer yang berhasil, namun dua diantaranya yang
dianggap paling dasar adalah komunikasi dan pemecahan masalah. Manajer pada
semua tingkatan dan dalam semua area fungsional akan berkomunikasi dengan orang
yang memberikan laporan kepadanya, dengan manajer lain, dan dengan orang di
luar organisasi. Manajer tersebut juga harus memecahkan masalah dengan membuat
perubahan terhadap operasi perusahaan, sehingga dapat menyesuaikan dengan
lingkungannya yang telah berubah. Komputer dapat digunakan oleh para manajer
untuk meningkatkan keterampilannya baik dalam berkomunikasi dan memecahkan
masalah.
b.
Manajer dan Sistem Perusahaan
Orientasi
sistem atau system orientation sering diasosiasikan dengan manajemen modern.
Dalam melakukan orientasi semacam itu, manajer harus melihat perusahaannya
sebagai sebuah keterpaduan unit fungsional yang bekerja untuk mencapai tujuan
bersama. Unit dipadukan oleh masuknya sumber, seperti materi dan informasi, dan
keberadaan tiap unit tergantung pada unit yang lain.
Untuk
melengkapi orientasi sistem ini, manajer harus mengetahui kepentingan
lingkungan perusahaan. Perusahaan tidak hanya melihat pada lingkungan yang
memberikan sumber kehidupannya, namun ia juga harus memberikan konstribusi ke
lingkungan tersebut.
Dengan
menganggap operasi bisnis sebagai sistem yang terpadu dengan seting lingkungan
yang lebih luas, berarti ini merupakan cara pemikiran yang abstrak. Namun, hal
ini akan berguna bagi manajer. Ia akan mencegah manajer tersesat dalam detail
pekerjaannya dan ia menekankan adanya kepastian bahwa semua bagian organisasi
telah bekerja secara bersama-sama.
1.3. Data dan
Informasi
Banyak
orang mengartikan istilah data dan informasi dengan sama. Hal ini dapat
diterima terjadi dalam percakapan lesan, namun tidak untuk orang yang mempunyai
pemahaman informasi. Data terdiri dari kenyataan dan gambar yang secara relatif
tak mempunyai arti bagi pemakai. Sebagai contoh, data mungkin dapat berupa jam
kerja untuk tiap karyawan dalam suatu perusahaan. Jika data ini diproses, ia
dapat diubah menjadi informasi. Bila jam kerja yang dilakukan oleh tiap
karyawan dikalikan dengan biaya per jam, maka produksinya akan merupakan
pendapatan kotor. Bila gambaran pendapatan kotor tiap karyawan ini dijumlahkan,
maka jumlahnya merupakan biaya keseluruhan dari perusahaan tersebut. Jumlah
biaya ini akan merupakan informasi bagi pemilik perusahaan. Informasi adalah
data yang diproses, atau data yang mempunyai arti. Informasi menguak sesuatu
yang sebelumnya tidak diketahui.
1.4. Komputer
Sebagai Elemen dalam Sistem Informasi
Ketika perusahaan memutuskan untuk menggunakan
komputer dalam sistem informasinya, maka proyek jangka panjang dimulai, yang
mempengaruhi keseluruhan organisasi maupun berbagai elemen lingkungannya.
Karena terdapat banyak jenis komputer dan komputer tersebut dapat digunakan
dengan berbagai cara, maka manajer perusahaan tersebut dihadapkan
dengan banyak pilihan. Spesialis informasi membantu manajer untuk menyusun
konfigurasi yang tepat.
1.5. Evolusi
Sistem Informasi Berbasis Komputer
Usaha awal untuk menerapkan komputer dalam area bisnis
difokuskan pada data. Kemudian, terdapat lagi penekanan pada informasi dan
pembuatan keputusan. Sekarang, komunikasi dan konsultasi mendapatkan perhatian
yang besar.
1.6. Komputer
Sebagai Elemen dalam Sistem Informasi
Ketika perusahaan memutuskan untuk menggunakan
komputer dalam sistem informasinya, maka proyek jangka panjang dimulai, yang
mempengaruhi keseluruhan organisasi maupun berbagai elemen lingkungannya.
Karena terdapat banyak jenis komputer dan komputer tersebut dapat digunakan
dengan berbagai cara, maka manajer perusahaan tersebut dihadapkan
dengan banyak pilihan. Spesialis informasi membantu manajer untuk menyusun
konfigurasi yang tepat.
1.7. Model dalam Sistem Informasi
Manajemen
Model
merupakan penyederhanaan (abstraksi) dari sesuatu yang merepresentasikan obyek
atau aktifitas yang disebut entitas (entity). Manajer menggunakan model untuk
memecahkan permasalahan.
a.
Model secara umum
Model
system umum adalah pendekatan yang dilakukan berdasarkan penggunaan komputer
dalam bisnis, mencakup hal semua sistem informasi di segala jenis organisasi,
dan sarana yang digunakan.
Model system umum terdiri dari system fisik dan sistem konseptual. Demikian akan dijelaskan sedikit mengenai kedua system ini.
Model system umum terdiri dari system fisik dan sistem konseptual. Demikian akan dijelaskan sedikit mengenai kedua system ini.
·
System Fisik
System
fisik merupakan system yang terbuka yang berhubungan dengan lingkunganya,
sering diibaratkan perusahaan mengubah sumberdaya (input) menjadi produk
(output).
·
System Konseptual
System
konseptual adalah sebagian sistem terbuka yang dapat mengendalikan operasinya
sendiri. Pengendalian dicapai dengan menggunakan lingkaran yang terdapat di
dalam sistem. Lingkaran tersebut dinamakan lingkaran umpan balik, lingkaran ini
menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme
pengendalian dan sebaliknya.
Mekanisme pengendalian adalah sejenis alat yang
menggunakan sinyal umpan balik untuk mengevaluasi kinerja sistem dan menentukan
apakah perlu dilakukan tindakan perbaikan. System lingkaran tersebut dibedakan
menjadi 2 jenis yakni system lingkaran terbuka dan system lingkaran tertutup.
Sistem
Lingkaran Terbuka adalah suatu sistem tanpa lingkaran umpan balik atau
mekanisme pengendalian. Perusahaan bisnis yang menggunakan konsep ini hanya
sedikit. Perusahaan-perusahaan tersebut menggunakan sistem terbuka, tetapi
umpan balik dan mekanise pengendaliannya tidak bekerja sebagaimana mestinya.
Perusahaan itu mulai pada suatu jalan dan tidak pernah berganti arah. Jika
perusahaan kehilangan kendali, tidak ada yang dilakukan untuk mengendalikan
keseimbangan. Hasilnya adalah kehancuran sistem (kebangkrutan). Sedangkan, Sistem
Lingkaran Tertutup adalah suatu sistem yang memiliki lingkaran umpan balik dan
mekanisme pengendalian. Sistem tersebut dapat mengendalikan output-nya dengan
membuat penyesuaian-penyesuaian pada input-nya.
Kegunaan Model :
- Mempermudah Pengertian, suatu model pasti lebih sederhana dari pada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan dalam cara yang sederhana.
- Mempermudah Komunikasi, setelah problem solver mengerti entitasnya, pengertian itu sering pula dikomunikasikan pada orang lain.
- Memperkirakan Masa Depan, ketelitian dalam menggambarkan entitas membuat model matematika dapat memberikan kemampuan yang tidak dapat disediakan model-model jenis lain.
1.8.
Konsep Organisasi dalam Informasi Manajemen
A.
Konsep
Informasi
Informasi
menambahkan sesuatu pada penyajian yaitu sehubungan dengan waktu dan mutu.
B.
Konsep
Manusia sebagai Pengolah Informasi
Kemampuan
manusia sebagai pengolah informasi menentukan keterbatasan dalam sistem
informasi dan mengesankan dasar-dasar rancangan mereka.
C.
Konsep
Sistem
Karena
sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem, maka konsep sistem perlu untuk
memahami dan merancang ancangan pada pengembangan sistem informasi.
D.
Konsep
Organisasi dan Manajemen
Sistem informasi
berada di dalam sebuah organisasi dan dirancang untuk mendukung fungsi
manajemen. Informasi adalah penentu yang penting dalam bentuk keorganisasian.
E.
Konsep
Pengambilan Keputusan
Rancangan
SIM bukan hanya harus mencerminkan anacangan rasional terhadap optimasi, tetapi
juga teori keperilakuan pengambilan keputusan dalam organisasi.
F.
Konsep Nilai
Informasi
Informasi mengubah keputusan,
perubahan dalam nilai hasil akan menentukan nilai informasi.
0 komentar:
Posting Komentar