RESUME
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
BAB 11
MANUFACTURING INFORMATION SYSTEMS
Disusun
oleh :
Bella
Aghista Anggraini (1410209418)
Rochmana
Malika Ismaya (1410209086)
SM-7
SEKOLAH TINGGI ILMU
EKONOMI INDONESIA SURABAYA
(STIESIA SURABAYA)
2016
11.1.
A Model of a Manufacturing
Information System
Sistem Informasi Manufaktur adalah
suatu sistem berbasis komputer yang bekerja dalam hubungannya dengan sistem
informasi fungsional lainnya untuk mendukung manajemen perusahaan dalam
pemecahan masalah yang berhubungan dengan manufaktur produk perusahaan yang
pada dasarnya tetap bertumpu pada input, proses dan output. Sistem ini
digunakan untuk mendukung fungsi produksi yang meliputi seluruh kegiatan yang
terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang
atau jasa. Ruang lingkup sistem informasi manufaktur meliputi Sistem
perencanaan manufaktur, Rencana produksi, Rencana tenaga kerja, Rencana
kebutuhan bahan baku dan Sistem pengendalian manufaktur. Ada empat jenis dasar dari model, antara lain:
1.
Model
Fisik: Adalah
penggambaran tiga dimensi dari kesatuannya. Dalam beberapa hal, model ini
berukuran lebih kecil dari pada objek yang diwakilinya. Sebagai contoh adalah
mainan anak-anak, seperti boneka dan pesawat terbang mainan, dan prototype
rancangan yang digunakan oleh perancang mobil. Beberapa model mempunyai ukuran
yang sama seperti entity-nya, dan beberapa diantaranya ada yang lebih besar.
Ilmuwan mungkin akan menggunakan model fisik telinga manusia yang lebih besar
ketika ia mempelajari masalah penyakit tuli, misalnya. Model fisik dapat
memenuhi tujuan yang tidak dapat dipenuhi oleh sesuatu yang nyata; bayi tidak
dapat dipakai sebagai cetakan untuk pembuatan boneka, pembuat mobil sangan
sulit menggunakan mobil asli untuk pencetakan mobil menurut idenya. Dari
keempat model yang ada, model fisik mungkin merupakan model yang mempunyai
kegunaan paling sedikit bagi manajer bisnis. Biasanya, manajer tidak perlu
melihat sesuatu dalam bentuk tiga dimensi untuk memahami dan menggunakannya
dalam pemecahan masalah.
2.
Model
Naratif :
Adalah sebuah jenis model yang digunakan manajer tiap hari, yang dianggap
sebagai model. Model Naratif menjelaskan entity (kesatuan)-nya dengan kata
lisan atau tertulis. Pendengar atau pembaca dapat memahami entity dari narasi
tersebut. Semua komunikasi lisan dan tertulis adalah model naratif, sehingga
menjadikannya jenis yang paling populer. Dalam bisnis, informasi tertulis dari
komputer dan informasi lisan dari sistem komunikasi informal merupakan contoh
dari model naratif ini.
3.
Model
Grafis : Jenis
model lain yang tetap dalam penggunaannya adalah model grafis. Model grafis
mewakili entity-nya dengan abstraksi garis, symbol dan bentuk. Ia seringkali
disertai dengan penjelasan naratif. Model grafis digunakan dalam bisnis untuk
menyampaikan informasi. Banyak laporan tahunan mengenai pemegang saham
perusahaan terdiri dari grafik berwarna untuk menyampaikan kondisi keuangan
perusahaan. Grafik juga digunakan untuk menyampaikan informasi kepada
manajer.Keberadaan software grafik khusus untuk mikrokomputer sekarang ini
lebih difokuskan perhatiannya pada penggunaan grafik dalam pemecahan masalah.
Model grafis juga digunakan dalam perancangan sistem informasi. Banyak dari
peralatan yang digunakan oleh analis sistem dan programmer adalah bersifat
grafis. Yang paling terkenal dari model ini adalah flowchart (kartu pencatat
masuk keluarnya barang). Simbol flowchart mewakili proses yang akan dilakukan
dan juga mewakili file input dan output. Analis sistem dan programmer
menggunakan flowchart untuk membantu memahami sistem maupun untuk
4.
Model
Matematis : Model
Matematis digunakan dalam pembuatan model bisnis, segala rumus matematika atau
persamaan adalah model matematis. Banyak model matematis yang digunakan oleh
manajer bisnis bersifat lebih kompleks dari pada yang digunakan dalam pelajaran
matematika di perguruan tinggi. Sebagai contoh, rumus yang digunakan untuk
menghitung break-even point (titik impas) adalah hanya :
BEP = TFC
P-C
Disini TFC adalah total biaya tetap
(fixed cost), P adalah harga penjualan per unit, dan C adalah biaya variabel
unit (variable cost). Model titik impas hanya menggunakan satu pertanyaan.
Beberapa model matematis menggunakan sejumlah persamaan, seringkali sampai
ratusan bahkan ribuan. Model perencanaan pendanaan yang dikembangkan oleh Sun
Oil Company, selama tahun awal penggunaan MIS, menggunakan sekitar 2.000
persamaan. Dengan menggunakan model yang begitu banyak mengakibatkan mereka
menjadi bingung dan sulit menggunakannya. Sekarang ini cenderung digunakan
model yang lebih kecil yang hanya dimaksudkan untuk membantu manajer dalam
memecahkan masalah khusus.
Karena bahasa matematika bersifat
universal, model matematis tidak mengenal wilayah geografi. Siapa saja yang
memahami bahasa dan mengetahui arti simbolnya akan dapat mengerti model
tersebut. Inilah salah satu kelebihan model matematis. Kelebihan lainnya adalah
ketepatan hubungan diantara bagian dari suatu objek dapat di deskripsikan.
Matematika dapat melakukan pengekspresian hubungan dengan lebih banyak dari
pada yang dapat dilakukan oleh dua dimensi model grafis atau tiga model fisik.
Bagi ahli matematika dan manajer bisnis, yang mengetahui kekompleksan sistem
bisnis, kemampuan multidimensional dari model matematis ini merupakan aset yang
besar.
11.2.
Manufacturing Intelligence Subsystem
Sistem Informasi Manufaktur (SIM) termasuk dalam kerangka
kerja Sistem Informasi Manajemen (SIM) secara keseluruhan. SIM lebih menekankan
kepada informasi-informasi yang terkait dengan proses produksi yang terjadi
dalam sebuah produksi, mulai dari input bahan mentah hingga output barang jadi,
dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.
1.
Input Data/Informasi
Input data berupa data internal dan data eksternal, data
internal merupakan data intern system keseluruhan yang mendukung proses
pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data ini meliputi sumber daya
manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya. Data Eksternal perusahaan merupakan
data yang berasal dari luar perusahaan (environment) yang mendukung proses
pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Contoh data eksternal adalah
data pemasok (supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll.
2.
Sub Sistem Input
Sub sistem input terdiri dari:
a.
Sistem
informasi akutansi
Sistem informasi akuntansi
mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur dan data
lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasoknya. Tugas pengumpulkan data yang
menjelaskan operasi produksi paling dilaksanakan dengan menggunakan terminal
pengumpulan data. Pegawai produksi memasukan data kedalam terminal dengan
mengunakan kombinasi media yang dapat dibaca mesin dan keyboard. Media tersebut
peling sering berbentuk dokumen dengan bar codes yang dapat dibaca secara
optis. Media lain meliputi dokumen dengan tanda pensil yang dapat dibaca secara
optik, dan kartu plastik dengan garis-garis catatan yang dapat dibaca secara
magnetis. Setelah dibaca data tersebut dditrnsmisikan kekomputer pusat untuk
memperbaharui data base.
b.
Sub
Sistem Industrial Engineering
Industrial Engineering(IE) merupakan
analisis sistem yang terlatih khusus yang mempelajari operasi manufaktur dan membuat
saran-saran perbaikan. Bagian penting IE melibatkan pengaturan standart
produksi suatu unsur penting dalam menerapkan managemant by exception diarea
manufaktur.
c.
Sub
Sistem Intelijen Manufaktur
Subsistem intelijen manufaktur
membuat manajemen manufaktur tetap mengetahui perkembangan terakhir mengenai
sumber-sumber pekerja, material dan mesin.
3.
Sub Sistem Output
Adalah informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data
yang dapat dibagi menjadi :
a.
Sub Sistem Produksi
Adalah segala hal yang bersangkutan
dengan proses yang terjadi disetiap divisi kerja.
b.
Sub Sistem Persediaan
Subsistem persediaan memberikan
jumlah stok, biaya holding, safety stock, dan lain‐lain berdasarkan hasil pengolahan
data dari input.
c.
Sub Sistem Kualitas
Adalah semua hal yang berhubungan
dengan kualitas, baik waktu, biaya, performa kerja, maupun pemilihan supplier.
d.
Sub Sistem Biaya
Tujuan perusahaan manufaktur secara
umum adalah mencapai keuntungan dari hasil penjualan produknya. Sub sistem biaya dibagi menjadi dua yaitu :
·
Biaya
Pemeliharaan
Biaya pemeliharaan / biaya
penyimpanan biasanya dinyatakan sebagai presentase biaya tahunan dari barang, mencakup kerusakan, pencurian, keusangan,
pajak dan asuransi
·
Biaya
Pembelian
Mencakup biaya‐biaya yang terjadi saat material
dipesan, waktu pembelian, biaya telp, biaya
sekretaris, biaya formulir pesanan pembelian dan sebagainya.
11.3.
How
Managers use the Financial Information
Sistem informasi manufaktur
digunakan baik dalam penciptaan maupun dalam operasi sistem produksi fisik.
Informasi itu digunakan oleh eksekutif perusahaan, manajer di area manufaktur
dan juga manajer di area lain. Manajer dalam pemasaran dan keuangan juga
menggunakan output lain. Pemasar tertarik pada aspek produksi seperti biaya,
kualitas, dan penyediaan karena factor-faktor tersebut mempengaruhi penjualan
produk. Manajer keuangan memiliki perhatian khusus pada subsistem persediaan,
karena digunakan dalam menentukan investasi persediaan, dan pada subsistem
produksi, karena digunakan untuk membuat keputusan penting mengenai konstruksi
atau perluasan pabrik. Titik penting yang perlu diingat adalah kenyataan bahwa
sistem informasi manufaktur menyediakan informasi bagi para manajer di seluruh
perusahaan.
0 komentar:
Posting Komentar