RESUME
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
BAB 5
MANAGEMENT DATABASE
Disusun oleh :
Bella Aghista Anggraini (1410209418)
Rochmana Malika Ismaya (1410209086)
Karizha Anindita (1410209307)
Selvi Andriani (1310208222)
Dimas Kus Prasetyo (1310208129)
6-SM7
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
INDONESIA SURABAYA
(STIESIA SURABAYA)
2016
`RESUME BAB 5
SISTEM MANAJEMEN BASIS
DATA
Sistem manajemen basis data adalah suatu sistem atau perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap data yang diminta banyak pengguna. Contoh tipikal SMBD adalah akuntansi, sumber daya manusia, dan sistem
pendukung pelanggan, SMBD telah berkembang menjadi bagian standar di bagian pendukung
(back office) suatu perusahaan. Contoh SMBD adalah Oracle, SQL server 2000/2003, MS Access, MySQL dan sebagainya. DBMS merupakan perangkat lunak yang dirancang
untuk dapat melakukan utilisasi dan mengelola koleksi data dalam jumlah yang
besar. DBMS juga dirancang untuk dapat melakukan manipulasi data secara lebih
mudah. Sebelum adanya DBMS, data pada umumnya disimpan dalam bentuk flat file,
yaitu file teks yang ada pada sistem operasi. Sampai sekarangpun masih ada
aplikasi yang menimpan data dalam bentuk flat secara langsung.
Menyimpan data dalam bentuk flat file mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Penyimpanan dalam bentuk ini akan mempunyai manfaat yang optimal jika ukuran
filenya relatif kecil, seperti file passwd pada sistem operasi Unix dan
Unix-like. File passwd pada umumnya hanya digunakan untuk menyimpan nama yang
jumlahnya tidak lebih dari 1000 orang.
A. Organisasi Data
Komputer
pada awalnya digunakan untuk memecahkan masalah-masalah yang membutuhkan
kalkulasi angka yang rumit dan membsankan yang membutuhkan sedikit inputdan
output. Dewasa ini perusahaan membutuhkan jumlah input dan output yang sangat
besar. Perusahaan sering kali membutuhkan komputer untuk memecahkan masala yang
sama dengan input yang berbeda secara berulang kali.
Perusahaan
menyimpan data yang cukup besar di sistem informasi berbasis komputernya karena
perusahaan tersebut melakukan begitu banyak transaksi bisnis. Agar dapat menggunakan data dan terhndar dari kekacauan
konsep “data” telah dipecah dan dikurangi menjadi konsep yang lebih kecil yang
akan menyediakan balok-balok pembangun yang dapat dikombinasikan untuk
meghasilkan kembali data awal dalam suatu bentuk yang terorganisasi dan dapat
diakses.
Hirarki Data
Data bisnis secara tradisional telah
diorganisasikan ke dalam suatu hierarki field-field data yang bergabung untuk
membentuk record, dan record yang bergbung ubtuk membentuk file. Field Data
adalah unit data yang terkecil; mencerminkan jumlah data yang terkecil yang
akan ditarik dari komputer pada satu waktu. Contoh field data dapat berupa kode
matakuliah. Record adalah suatu koleksi field-field data yang saling
berhubungan. File adalah koleksi record yang saling berhubungan, seperti satu
filedari seluruh record yang berisi field kode-kode matakuliah dan namanya.
Basis data adalah sekumpulan file yang berada
dibawah kendali piranti perangkat lunak sistem manajemen atau data perusahaan
yang dikendalikan dan diadministrasikan oleh sistem manajemen basis data. Bisa
dikatakan bahwa basis data adalah kumpulan dari semua data berbasis komputer.
B. STRUKTUR BASIS DATA
Struktur basis data adalah cara data
diorganisasi agar pemrosesan data menjadi lebih efisien. Struktur ini kemudian
diimplementasikan melalui suatu sistem manajemen basis data.
Sistem manajemen basis data (DBMS) adalah suatu peranti lunak yang menyimpan struktur basis data, data itu sendiri , hubungan di antara data di dalam basis data, nama-nama formulir, jenis-jenis data, angka di belakang desimal, jumlah karakter, nilai-nilai default, dan seluruh uraian field lainnya.
Sistem manajemen basis data (DBMS) adalah suatu peranti lunak yang menyimpan struktur basis data, data itu sendiri , hubungan di antara data di dalam basis data, nama-nama formulir, jenis-jenis data, angka di belakang desimal, jumlah karakter, nilai-nilai default, dan seluruh uraian field lainnya.
1.
Struktur
Basis Data Hierarkis
Struktur hirarkis ini dibentuk oleh
kelompok-kelompok data,subkelompok, dan beberapa subkelompok lagi, seperti
cabang dari sebuah pohon, untuk mendapatkan sebuah record dari satu cabang ke
cabang lainnya mengharuskan sistem manajemen basis data tersebut menavigasi
kembali ke persimpangan umum dari cabang-cabang tersebut. Struktur hierarkis
memanfaatkan sumber daya komputer secara efisien, khususnya ketika sebagian
besar record di dalam basis data akan digunakan dalam suatu aplikasi.
2.
Struktur
Basis Data Jaringan
Struktur basis data jaringan dikembangkan
untuk memungkinlcan penarikan record-record tertentu. Ia memungkinkan satu
record tertentu menunjuk pada semua record lainnya di dalam basis data'' Gugus
Tugas Basis Data yang merupakan subkomite dari CODASYL mengeluarkan
spesifikasinya untuk struktur basis data jaringan pada tahun 1971.
Struktur jaringan memecahkan permasalahan keharusan untuk menarik balik hingga kembali ke "cabang" yang menyatukan basis data. Secara konseptual, setiap record dalam basis data dapat menunjuk ke semua record lain di dalam basis data, ibaratnya seperti meloncat ke setiap cabang pada sebuah pohon. Akan tetapi, rentang kemungkinan koneksi yang begitu lebar ini juga merupakan kelemahan dari penerapan struktur jaringan pada masalah-masalah praktis. Mengizinkan setiap record menunjuk ke record-record yang lainnya akan terlalu kacau. Bahkan profesional sistem informasi sekalipun akan mengalami kesulitan dalam mengembangkah dan menggunakan basis data dengan menggunakan struktur jaringan.
Struktur jaringan memecahkan permasalahan keharusan untuk menarik balik hingga kembali ke "cabang" yang menyatukan basis data. Secara konseptual, setiap record dalam basis data dapat menunjuk ke semua record lain di dalam basis data, ibaratnya seperti meloncat ke setiap cabang pada sebuah pohon. Akan tetapi, rentang kemungkinan koneksi yang begitu lebar ini juga merupakan kelemahan dari penerapan struktur jaringan pada masalah-masalah praktis. Mengizinkan setiap record menunjuk ke record-record yang lainnya akan terlalu kacau. Bahkan profesional sistem informasi sekalipun akan mengalami kesulitan dalam mengembangkah dan menggunakan basis data dengan menggunakan struktur jaringan.
3.
Struktur
Basis Data Relasional
Sekumpulan basis data seperti ini terlihat
seperti sekumpulan table-tabel yang mirip seperti table-tabel
spreadsheet.Relasi diantara table tidak disimpan sebagai petunjuk atau alamat;
sebagai gantinya, relasi antar table bersifat implisit.
Jika struktur hierarkis dan jaringan
mengandalkan diri pada relasi fisik (physical^ relationship) di dalam bentuk
alamat-alamat penyimpanan, relasi dalam struktur basis| data relasional adalah
implisit. Relasi implisit (implicit relationship) dapat secara tidakf langsung
berasal dari data. Ketika terdapat satu field (kolom) data yang sama dalam dual
tabeL'maka record (baris) dari kedua tabel tersebut akan dapat digabungkan
ketika nilai-nilail field datanya sama. Inilah cara bagaimana kita telah
menggabungkan bersama tabel-tabel JURUSAN dan MATA KULIAH dengan menggunakan
nilai-nilai dalam field Singkatan,
Konsep dari suatu struktur basis data yang terdiri atas tabel-tabel di mana relasi terbentuk secara implisit dengan mencocokkan nilai-nilai dalam field data yang sama, akan mudah untuk dipergunakan dan dipahami. Kemudahan penggunaan memiliki arti yang sangat penting. Ketika organisasi menjadi lebih "datar" (ketika telah direorganisasikan sehingga memiliki lapisan manajemen yang lebih sedikit), akan terdapat lebih banyak spesialis yang tersedia untuk mengumpulkan data dari sistem berbasis komputer dan membuat laporan bagi manajer. Para manajer dan staf profesional harus mengakses informasi secara langsung dari suatu basis data agar dapat mendukung pengambilan keputusan yang mereka lakukan. Struktur mirip tabel dari sistem manajemen basis data relasional adalah sebuah format yang dapat dipahami dengan cepat oleh manajer maupun staf profesional.
Konsep dari suatu struktur basis data yang terdiri atas tabel-tabel di mana relasi terbentuk secara implisit dengan mencocokkan nilai-nilai dalam field data yang sama, akan mudah untuk dipergunakan dan dipahami. Kemudahan penggunaan memiliki arti yang sangat penting. Ketika organisasi menjadi lebih "datar" (ketika telah direorganisasikan sehingga memiliki lapisan manajemen yang lebih sedikit), akan terdapat lebih banyak spesialis yang tersedia untuk mengumpulkan data dari sistem berbasis komputer dan membuat laporan bagi manajer. Para manajer dan staf profesional harus mengakses informasi secara langsung dari suatu basis data agar dapat mendukung pengambilan keputusan yang mereka lakukan. Struktur mirip tabel dari sistem manajemen basis data relasional adalah sebuah format yang dapat dipahami dengan cepat oleh manajer maupun staf profesional.
CONTOH BASIS
DATA RELASIONAL
Contoh-contoh field data , tabel, dan
relasi di antara tabel akan memberikan latarbelakang untuk konsep-konsep basis
data yang akan disajikan . Suatu basis data bernama jadwal telah dibuat dari
tabel-tabel yang telah digunakan. Basis data akan memecahkan informasi kedalam
beberapa tabel karena jika informasi hanya disimpan pada satu tabel, maka akan
terdapat banyak nilai field data yang terduplikasi; sehingga menyebabkan data
menjadi berulang (redundant). Basis data akan mengurangi pengulangan data dalam
tabel-tabel.
Basis Data
Jadwal
Contoh yang dipergunakan di sini
diimplementasikan pada piranti lunak sistem menejemen basis data Microsoft
Access, namun implementasi ini akan serupa pada setiap produkk basis data
relasional lainnya. IBM, Oracle, Microsoft, dan banyak perusahaan lain menyediakan
peranti lunak sistem menejemen basis data relasional.
Konsep Basis
Data
Ketika pengguna memikirkan record di dalam
suatu basis data, mereka secara intuitif akan merasa bahwa urut-urutan record
yang ditampilkan dalam sebuah laporan merupakan cerminan dari urut-urutan
penyimpanan record tersebut di dalam disk komputer.
C.
MEMBUAT
BASIS DATA
Konsepnya, proses pembuatan sebuah basis
data akan melibatkan tiga langkah utama, yaitu:
a.
Menentukan data yang andabutuhkan.
b.
Menguraikan data tersebut.
c.
Memasukkan data kedalam basis data.
D.
MENGGUNAKAN
BASIS DATA
Kita biasanya berinteraksi dengan sebuah
basis dta dari sebuah komputer pribadi meskipun data tersebut berada ditempat
lain dalam jaringan. Formulir , laporan dan query aadalah metode-metode umum
yang dipergunakan untuk mengakses basis data yang disimpan dalam suatu
systemmenejemen basis data.
1.
PERSONEL
BASIS DATA
Terdapat beberapa personel penting yang
berkaitan dengan basis data. Administrator basis data memiliki tanggung jawab
teknis maupun menejerial atas sumber daya basis data.
Spesialis
informasi yang ahli dalam mengembangkan, menyediakan dan mengamankan basis data
adalah administrator basis data. Administrator basis data mengawasi seluruh
aktivitas basis data. Mereka harus memiliki keahlain menejerial maupun keahlian
teknis yang tinggi. Tugas-tugas DBA dapat dibagi menjadi empat area
utama:perencanaan, implementasi operasi dan keamanan:
a. Perencanaan
basis data
b. Implementasi
basis data
c. Operasi
basis data
d. Keamanan
basis data
2.
PROGRAMER
BASIS DATA
Programer basis data menunjukkan
spesialisasi dan seleksi tingkat tinggi. Mereka sering kali memiliki lebih
banyak pengalaman dan pelatihan daripada programmer-programer lain yang
dimiliki oleh perusahaan. Salah satu alasannya adalah bahwa basis data
merupakan pusat penyimpanan fakta bagi perusahaan. Jika terjadi kesalahan
pemrogaman di dalam basis data, maka konsekuensinya akan dapat dirasakan oleh
pengguna dalam jumlah yang sangat besar.
E. Menempatkan Sistem Manajemen Basis Data dalam
Perspektif
Sistem
manajemen basis data atau DBMS merupakan perangkat lunak yang dapat melakukan
utilisasi dan mengola koleksi data dalam jumlah yang besar. DBMS juga di
rancang untuk melakukan manipulasi data secara lebih muda. Sebelum adanya DBMS,
data pada umumnya disimpan dalam bentuk flat file, yaitu file teks yang ada
pada sistem operasi DBMS dapat diartikan sebagai program komputer yang
digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus, memodifikasi dan memperoleh
data/informasi dengan praktis dan efisien.
Melalui
manajemen basis data, memungkinkan bagi kita untuk membuat sebuah basis data,
memelihara isisnya dan menyebarkan data kepada khalayak pengguna yang luas tanpa harus menggunakan pemrograman
komputer dengan biaya yang mahal.
Kelebihan dari DBMS antara lain adalah:
a) Kepraktisan DBMS menyediakan media penyimpan permanen
yang berukuran kecil namun banyak
menyimpan data jika dibandingkan dengan menggunakan kertas.
b) Kecepatan. Komputer dapat mencari dan menampilkan
informasi yang dibutuhkan dengan cepat.
c) Mengambil data secara cepat dan praktis.
d)
Meningkatkan keamaanan data.
e) Update to date; Informasi yang tersedia selalu berubah dan akurat setiap.
f) Memudahkan pengguna dalam menggali informasi dari kumpulan data
g) Mengurangi
duplikasi data atau data redundancy
h) Meningkatkan
keamanan data
i)
Memudahkan pengguna dalam menggali informasi dari
kumpulan data
j)
Meningkatkan pemeliharaan data melalui independensi
data
Kelemahan-kelemahan
DBMS antara lain:
a) Biaya
Kebutuhan untuk medapatkan perangkat lunak dan perangkat keras yang tepat cukup
mahal, termasuk biaya pemeliharaan dan sumber daya manusia yang mengelola basis data tersebut.
b) Mempekerjakan
dan mempertahankan DBA
c) Sangat
kompleks. Sistem basis data lebih kompleks dibandingkan dengan proses berkas,
sehingga dapat mudah terjadinya kesalahan dan semakin sulit dalam pemeliharaan
data.
d) Memerlukan suatu skill tertentu untuk bisa melakukan administrasi dan manajemen database agar dapat diperolehh
struktur dan relasi data yang optimal.
e) Memerlukan kapasitas penyimpanan baik eksternal disc maupun internal memory
agar DBMS dapat bekerja cepat dan efisien.
f) Kebutuhan
akan sumber daya resources biasanya cukup tinggi.
0 komentar:
Posting Komentar