Rabu, 11 Mei 2016

BAB 9 THE MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM



RESUME
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
BAB 9
THE MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM


 










Disusun oleh :

Bella Aghista Anggraini                                                       (1410209418)
Rochmana Malika Ismaya                                                   (1410209086)
Karizha Anindita                                                                  (1410209307)
Selvi Andriani                                                                       (1310208222)


6-SM7
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA SURABAYA
(STIESIA SURABAYA)
2016
BAB 9
PENGENALAN PADA MANAJEMEN INFORMASI

       Informasi merupakan salah satu sumber dasar yang ada bagi para manager dan memiliki nilai. Informasi mempunyai nilai karena informasi akan memberikan sumber yang nyata dan akan lebih berperan bila suatu perusahaan kemudian bertambah besar.

1.1.       Pentingnya Manajemen Informasi dalam Perusahaan
               Manajemen informasi sebagai suatu sumber mempunyai pola yang sama. Manajer bertanggung jawab untuk mengumpulkan data mentah dan memprosesnya menjadi informasi yang dapat digunakan. Ia harus memastikan bahwa orang yang ada dalam perusahaan akan dapat menerima informasi dengan bentuk yang tepat, pada saat yang tepat pula, sehingga informasi tersebut dapat digunakan untuk mendukung proses manajemen. Yang terakhir, manajer harus membuang informasi yang kuno, tidak lengkap, dan salah, dan menggantinya dengan informasi yang dapat digunakan. Semua aktifitas ini disebut manajemen informasi atau Information Management.
a.      Meningkatnya kekompleksan tugas manajemen
         Manajemen selalu merupakan tugas yang sulit, bahkan sekarang ini ia lebih sulit dibandingkan sebelumnya. Semua perusahaan yang termasuk dalam ekonomi internasional, teknologi bisnisnya akan menjadi lebih kompleks, kerangka watu untuk menetapkan keputusan juga makin rumit, dan terdapat pula tekanan baik dari pesaing dan masyarakat.
b.      Keberadaan alat untuk memecahkan persoalan
         Sementara tugas manajer menjadi lebih kompleks, ada usaha untuk meningkatkan efektifitas dalam pemecahan masalah. Kesemuanya ini terpusat pada teknik kwantitatif dan peralatan elektronik, seperti computer. Selama tahun 1950-an, metematika tingkat lanjut digunakan untuk memecahkan masalah bisnis, biasanya dalam bidang manufaktur. Usaha awal ini disebut Operation Research (OR). Selama tahun 1960-an, istilah management science dikenal sebagai metode kwantitatif yang diterapkan dalam skala luas, misalnya dalam bidang keuangan dan marketing. Bertambahnya popularitas komputer pada akhir tahun 1960-an dan 1970-an menyebabkan adanya usaha untuk memanfaatkan peralatan elektronik ini untuk penghitungan matematika. Sekarang, manajer dapat mengakses komputer sentral dari terminal seperti mesin ketik. Di beberapa perusahaan, para manajer mempunyai mikrokomputer sendiri atau micros. Biasanya, micros ini di sambungkan ke komputer sentral untuk membentuk jaringan pemecahan masalah yang terpadu. 

1.2.       Peranan Manajer dalam Pengelolaan Manajemen Informasi
               Manajer adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk mengarahkan penggunaan segala jenis sumber. Sumber tersebut dapat berupa uang, peralatan, uang, bahkan informasi.
a.      Keterampilan Manajemen
         Ada banyak keterampilan yang bias disebutkan yang harus dipunyai oleh seorang manajer yang berhasil, namun dua diantaranya yang dianggap paling dasar adalah komunikasi dan pemecahan masalah. Manajer pada semua tingkatan dan dalam semua area fungsional akan berkomunikasi dengan orang yang memberikan laporan kepadanya, dengan manajer lain, dan dengan orang di luar organisasi. Manajer tersebut juga harus memecahkan masalah dengan membuat perubahan terhadap operasi perusahaan, sehingga dapat menyesuaikan dengan lingkungannya yang telah berubah. Komputer dapat digunakan oleh para manajer untuk meningkatkan keterampilannya baik dalam berkomunikasi dan memecahkan masalah.

b.      Manajer dan Sistem Perusahaan
         Orientasi sistem atau system orientation sering diasosiasikan dengan manajemen modern. Dalam melakukan orientasi semacam itu, manajer harus melihat perusahaannya sebagai sebuah keterpaduan unit fungsional yang bekerja untuk mencapai tujuan bersama. Unit dipadukan oleh masuknya sumber, seperti materi dan informasi, dan keberadaan tiap unit tergantung pada unit yang lain.
         Untuk melengkapi orientasi sistem ini, manajer harus mengetahui kepentingan lingkungan perusahaan. Perusahaan tidak hanya melihat pada lingkungan yang memberikan sumber kehidupannya, namun ia juga harus memberikan konstribusi ke lingkungan tersebut.
         Dengan menganggap operasi bisnis sebagai sistem yang terpadu dengan seting lingkungan yang lebih luas, berarti ini merupakan cara pemikiran yang abstrak. Namun, hal ini akan berguna bagi manajer. Ia akan mencegah manajer tersesat dalam detail pekerjaannya dan ia menekankan adanya kepastian bahwa semua bagian organisasi telah bekerja secara bersama-sama.


1.3.       Data dan Informasi
               Banyak orang mengartikan istilah data dan informasi dengan sama. Hal ini dapat diterima terjadi dalam percakapan lesan, namun tidak untuk orang yang mempunyai pemahaman informasi. Data terdiri dari kenyataan dan gambar yang secara relatif tak mempunyai arti bagi pemakai. Sebagai contoh, data mungkin dapat berupa jam kerja untuk tiap karyawan dalam suatu perusahaan. Jika data ini diproses, ia dapat diubah menjadi informasi. Bila jam kerja yang dilakukan oleh tiap karyawan dikalikan dengan biaya per jam, maka produksinya akan merupakan pendapatan kotor. Bila gambaran pendapatan kotor tiap karyawan ini dijumlahkan, maka jumlahnya merupakan biaya keseluruhan dari perusahaan tersebut. Jumlah biaya ini akan merupakan informasi bagi pemilik perusahaan. Informasi adalah data yang diproses, atau data yang mempunyai arti. Informasi menguak sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui.

1.4.       Komputer Sebagai Elemen dalam Sistem Informasi
               Ketika perusahaan memutuskan untuk menggunakan komputer dalam sistem informasinya, maka proyek jangka panjang dimulai, yang mempengaruhi keseluruhan organisasi maupun berbagai elemen lingkungannya. Karena terdapat banyak jenis komputer dan komputer tersebut dapat digunakan dengan  berbagai cara, maka manajer perusahaan tersebut dihadapkan dengan banyak pilihan. Spesialis informasi membantu manajer untuk menyusun konfigurasi yang tepat.

1.5.       Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer
               Usaha awal untuk menerapkan komputer dalam area bisnis difokuskan pada data. Kemudian, terdapat lagi penekanan pada informasi dan pembuatan keputusan. Sekarang, komunikasi dan konsultasi mendapatkan perhatian yang besar.

1.6.       Komputer Sebagai Elemen dalam Sistem Informasi
               Ketika perusahaan memutuskan untuk menggunakan komputer dalam sistem informasinya, maka proyek jangka panjang dimulai, yang mempengaruhi keseluruhan organisasi maupun berbagai elemen lingkungannya. Karena terdapat banyak jenis komputer dan komputer tersebut dapat digunakan dengan  berbagai cara, maka manajer perusahaan tersebut dihadapkan dengan banyak pilihan. Spesialis informasi membantu manajer untuk menyusun konfigurasi yang tepat.


1.7.       Model dalam Sistem Informasi Manajemen
               Model merupakan penyederhanaan (abstraksi) dari sesuatu yang merepresentasikan obyek atau aktifitas yang disebut entitas (entity). Manajer menggunakan model untuk memecahkan permasalahan.
a.       Model secara umum
         Model system umum adalah pendekatan yang dilakukan berdasarkan penggunaan komputer dalam bisnis, mencakup hal semua sistem informasi di segala jenis organisasi, dan sarana  yang digunakan.
Model system umum terdiri dari system fisik dan sistem konseptual. Demikian akan dijelaskan sedikit mengenai kedua system ini.
·           System Fisik
            System fisik merupakan system yang terbuka yang berhubungan dengan lingkunganya, sering diibaratkan perusahaan mengubah sumberdaya (input) menjadi produk (output).
·           System Konseptual
            System konseptual adalah sebagian sistem terbuka yang dapat mengendalikan operasinya sendiri. Pengendalian dicapai dengan menggunakan lingkaran yang terdapat di dalam sistem. Lingkaran tersebut dinamakan lingkaran umpan balik, lingkaran ini menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme pengendalian dan sebaliknya.
            Mekanisme pengendalian adalah sejenis alat yang menggunakan sinyal umpan balik untuk mengevaluasi kinerja sistem dan menentukan apakah perlu dilakukan tindakan perbaikan. System lingkaran tersebut dibedakan menjadi 2 jenis yakni system lingkaran terbuka dan system lingkaran tertutup.
            Sistem Lingkaran Terbuka adalah suatu sistem tanpa lingkaran umpan balik atau mekanisme pengendalian. Perusahaan bisnis yang menggunakan konsep ini hanya sedikit. Perusahaan-perusahaan tersebut menggunakan sistem terbuka, tetapi umpan balik dan mekanise pengendaliannya tidak bekerja sebagaimana mestinya. Perusahaan itu mulai pada suatu jalan dan tidak pernah berganti arah. Jika perusahaan kehilangan kendali, tidak ada yang dilakukan untuk mengendalikan keseimbangan. Hasilnya adalah kehancuran sistem (kebangkrutan). Sedangkan, Sistem Lingkaran Tertutup adalah suatu sistem yang memiliki lingkaran umpan balik dan mekanisme pengendalian. Sistem tersebut dapat mengendalikan output-nya dengan membuat penyesuaian-penyesuaian pada input-nya.



Kegunaan Model :
  1. Mempermudah Pengertian, suatu model pasti lebih sederhana dari pada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan dalam cara yang sederhana.
  2. Mempermudah Komunikasi, setelah problem solver mengerti entitasnya, pengertian itu sering pula dikomunikasikan pada orang lain.
  3. Memperkirakan Masa Depan, ketelitian dalam menggambarkan entitas membuat model matematika dapat memberikan kemampuan yang tidak dapat disediakan model-model jenis lain.
1.8.       Konsep Organisasi dalam Informasi Manajemen
A.       Konsep Informasi
          Informasi menambahkan sesuatu pada penyajian yaitu sehubungan dengan waktu dan mutu.
B.       Konsep Manusia sebagai Pengolah Informasi
          Kemampuan manusia sebagai pengolah informasi menentukan keterbatasan dalam sistem informasi dan mengesankan dasar-dasar rancangan mereka.
C.       Konsep Sistem
          Karena sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem, maka konsep sistem perlu untuk memahami dan merancang ancangan pada pengembangan sistem informasi.
D.       Konsep Organisasi dan Manajemen
          Sistem informasi berada di dalam sebuah organisasi dan dirancang untuk mendukung fungsi manajemen. Informasi adalah penentu yang penting dalam bentuk keorganisasian.
E.       Konsep Pengambilan Keputusan
          Rancangan SIM bukan hanya harus mencerminkan anacangan rasional terhadap optimasi, tetapi juga teori keperilakuan pengambilan keputusan dalam organisasi.
F.        Konsep Nilai Informasi
          Informasi mengubah keputusan, perubahan dalam nilai hasil akan menentukan nilai informasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar